• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 21 November 2016

Kebersihan lingkungan sekolah

Kebersihan lingkungan sekolah sangatlah penting, maka dari itu kita harus tau beberapa permasalahan penting tentang kebersihan sekolah, yakni :
1) Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar siswa
Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya setiap hari. Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah sekalipun. Bila lingkungan sekolah maupun lingkungan kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata sebaik – baiknya, maka motivasi belajar yang timbulpun akan mengajak sahabat–sahabat untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.
 
2) Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah
Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan berpengaruh besar bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti menyelidiki situasi maupun keadaan sekolah sebelum menjadi siswa disekolah tersebut. Jadi, untuk menjaga nama baik sekolah, setiap penggerak–penggeraknya harus menjaga kebersihan dan kenyamanan di sekolah serta keamanan disekolah.
3) Perilaku sebagai cermin sekolah
Dalam setiap aspek, perilaku suatu individu mempengaruhi karakter masa depannya. Dengan demikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat dengan melihat berbagai macam karakteristik seseorang siswa maupun sekelompok orang siswa di sekolah. Inilah yang disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu memperlihatkan karakteristik seorang siswa disekolah
4) Kebersihan dapat memperlancar otak manusia
Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi otak manusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru–paru sebagian besar berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah yang selalu dikhawatirkan oleh manusia. Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan lingkungan disekitarya.
5) Penanaman pohon baik untuk lingkungan
Penanaman pohon kembali atau yang paling identik dengan penghijauan dapat mempengaruhi besarnya jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh manusia. Bila dilingkungan sekolah ditanami pohon–pohon rindang, maka di tempat itu pasti banyak terdapat oksigen yang bersih dan segar. Dan pohon–pohonan juga dapat mengurangi polusi dan sinar matahari secara langsung.
Share:

Kreasi barang bekas


Kerajinan Tangan dari Botol Bekas Berbentuk Lampu Hias

Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan

  • Botol bekas
  • Sendok plastik
  • Lampu lengkap
  • Pisau
  • Obeng
  • Lem
  • Cat
  • Tiang untuk tempat berdirinya lampu

Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Botol Berbentuk Lampu Hias

  1. Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
  2. Langkah Selanjutnya, potong botol plastik sesuai dengan gambar di atas.
  3. Potong-potong sendok plastik sesuai pada gambar.
  4. Satukan botol dengan sendok agar terlihat indah menggunakan lem.
  5. Cat sendok yang sudah ditempelkan.
  6. Potong-potong botol membentuk seperti daun nanas seperti gambar di atas, lalu dicat.
  7. Pasang lampunya dan tiang untuk berdiri.
  8. Lampu hias dari botol bekas siap untuk digunakan.

Kerajinan Tangan dari Botol Bekas Berbentuk Gelas

Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan

  • Botol bekas
  • Pisau untuk memotong botol
  • CD kepingan
  • Lem/solasi
 Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Botol Bekas Berbentuk Gelas
  1. Kumpulkan terlebih dahulu bahan dan peralatan yang dibutuhkan
  2. Potong botol bekas sesuai pada gambar (memotongnya berombak).
  3. Gabungkan CD kepingan dengan botol bagian tutupnya dengan lem atau solasi.
  4. Gelas dari botol bekas siap untuk digunakan.
Share:

Sabtu, 19 November 2016

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN

Hasil gambar untuk PELESTARIAN LINGKUNGAN

Upaya dan Bentuk Pelestarian Lingkungan – Kerusakan lingkungan hidup memang sebenarnya terjadi akibat ulah tangan-tangan manusia yang tidak memiliki tanggung jawab untuk memanfaatkan sumberdaya yang dikandung oleh alam. Proses perusakan unsur-unsur lingkungan hidup yang terus menerus berlangsung tersebut menjadikan kualitas dari lingkungan hidup sendiri justru semakin parah.

Upaya pelestarian lingkungan daratan
  • Reboisasi atau penanaman kembali hutan dan daerah perbukitan yang sempat gundul.
  • Rehabilitasi lahan atau pengembalian kesuburan tanah kritis yang tidak produktif.
  • Pengaturan tata guna lahan dan menerapkan pola tata ruang wilayah yang tepat.
  • Menjaga daerah-daerah yang menjadi resapan air agar selalu hijau dan asri.
  • Pembuatan terasering atau sengkedan pada daerah pertanian dengan kemiringan lahan yang rawan erosi.
  • Rotasi tanaman dengan berbagai teknik.
  • Penanaman hingga pemeliharaan hutan kota sebagai paru-paru suatu wilayah.
Upaya pelestarian lingkungan perairan
  • Penyediaan tempat sampah yang memadai, terutama untuk daerah pantai dan lokasi wisata.
  • Larangan membuang limbah rumah tangga, terutama daerah dekat sungai.
  • Mengantisipasi kebocoran tangki pengangkut bahan bakar di wilayah laut.
  • Melakukan netralisasi limbah industri sebelum dilakukan proses pembuangan ke sungai.
  • Mengontrol kadar polusi udara atau yang dikenal dengan istilah emisi gas buang.
  • Menegakkan hukum bagi para pelaku penangkapan ikan yang menggunakan alat berbahaya dan merugikan sumber daya ikan, seperti pukat harimau dan sejenisnya.
  • Melakukan pencagaran habitat laut dengan nilai sumber daya tinggi.
  • Memberlakukan SIPA atau Surat Izin Pengambilan Air.
Upaya pelestarian flora dan fauna
Flora serta fauna menjadi bagian dari sumber daya hayati yang memperindah lingkungan hidup, oleh karena itu sangat perlu dilakukan upaya-upaya pelestarian antara lain:
  • Mendirikan suaka marga satwa dan cagar alam, terutama menjaga kelestarian flora maupun fauna dengan spesies langka (hampir punah).
  • Melarang adanya kegiatan perburuan liar yang dapat mengancam pelestarian flora serta fauna. Menindak dengan tegas jika ditemukan ragam bentuk pelanggaran yang berkaitan dengan praktek perburuan liar dan tindakan sejenisnya.
  • Menggalakkan kegiatan penghijauan hutan pada lingkungan sekitar tempat tinggal maupun wilayah hutan terdekat.
Share:

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

 Hasil gambar untuk pendidikan lingkungan hidup adalah

Pendidikan lingkungan hidup

Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama , baik secara individu maupun secara kolektif , untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru.

Prinsip Pendidikan Lingkungan Hidup

  1. Mempertimbangkan lingkungan sebagai suatu totalitas — alami dan buatan, bersifat teknologi dan sosial (ekonomi, politik, kultural, historis, moral, estetika);
  2. Merupakan suatu proses yang berjalan secara terus menerus dan sepanjang hidup, dimulai pada zaman pra sekolah, dan berlanjut ke tahap pendidikan formal maupun non formal;
  3. Mempunyai pendekatan yang sifatnya interdisipliner, dengan menarik/mengambil isi atau ciri spesifik dari masing-masing disiplin ilmu sehingga memungkinkan suatu pendekatan yang holistik dan perspektif yang seimbang.
  4. Meneliti (examine) issue lingkungan yang utama dari sudut pandang lokal, nasional, regional dan internasional, sehingga siswa dapat menerima insight mengenai kondisi lingkungan di wilayah geografis yang lain;
  5. Memberi tekanan pada situasi lingkungan saat ini dan situasi lingkungan yang potensial, dengan memasukkan pertimbangan perspektif historisnya;
  6. Mempromosikan nilai dan pentingnya kerja sama lokal, nasional dan internasional untuk mencegah dan memecahkan masalah-masalah lingkungan;
  7. Secara eksplisit mempertimbangkan/memperhitungkan aspek lingkungan dalam rencana pembangunan dan pertumbuhan;
  8. Memampukan peserta didik untuk mempunyai peran dalam merencanakan pengalaman belajar mereka, dan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan dan menerima konsekuensi dari keputusan tersebut;
  9. Menghubungkan (relate) kepekaan kepada lingkungan, pengetahuan, ketrampilan untuk memecahkan masalah dan klarifikasi nilai pada setiap tahap umur, tetapi bagi umur muda (tahun-tahun pertama) diberikan tekanan yang khusus terhadap kepekaan lingkungan terhadap lingkungan tempat mereka hidup;
  10. Membantu peserta didik untuk menemukan (discover), gejala-gejala dan penyebab dari masalah lingkungan;
  11. Memberi tekanan mengenai kompleksitas masalah lingkungan, sehingga diperlukan kemampuan untuk berpikir secara kritis dengan ketrampilan untuk memecahkan masalah.
  12. Memanfaatkan beraneka ragam situasi pembelajaran (learning environment) dan berbagai pendekatan dalam pembelajaran mengenai dan dari lingkungan dengan tekanan yang kuat pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya praktis dan memberikan pengalaman secara langsung (first – hand experience).

Kategori Pendidikan Lingkungan Hidup

  PLH dikategorikan menjadi:
  1. PLH formal yaitu kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang diselenggarakan melalui sekolah yang terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang dilakukan secara terstruktur dengan menggunakan metode pendekatan kurikulum yang terintegrasi maupun kurikulum yang monolitik atau tersendiri
  2. PLH non-formal adalah kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang dilakukan di luar sekolah yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, misalnya AMDAL, ISO, dan PPNS.
Share:

Tips Mendaur Ulang Sampah

 TIPS MENDAUR ULANG SAMPAH
A. DAUR ULANG KERTAS BEKAS
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- gunting
- kayu / papan
- paku
- blender
- kain
- ember
- spon / busa
- baskom - kertas
- air
- daun jati
- daun pandan
- kunyit

b. Cara Membuat Kertas Daur Ulang
1. Robek kecil-kecil kertas bekas dan rendam didalam air selama 1 hari
2. Blender kertas sampai menjadi bubur ( halus)
3. Rebus bubur kertas selama 1 atau 2 jam (untuk membantu proses pelarutan tinta dalam kerta bekas)
4. Tuangkan ke dalam baskom yang berisi air dan diaduk
5. Siapkan cetakan dan spons di berada di dalamnya lalu taruh kain yang sudah dibasahi diatasnya
6. Tuangkan bubur kertasnya ke cetakan yang berisi spons dan kain
7. Sesudah beberapa lapis press dengan menaruh papan besar diatasnya dan beri pemberat (batako atau batu)
8. Biarkan selama sekitar 1 jam agar airnya berkurang. Sebelum diangkat pastikan sudah cukup kering.
9. Jemur ditempat yang panas, setelah benar-benaar kering lalu setrika

Contoh barang yang bisa dibuat dengan kertas Daur Ulang.
• Kertas untuk menggambar karya seni
• Pembungkus buku, tempat pensil, dan lain-lain
• Undangan, amplop, sampul, dll .
• kotak pensil + bingkai photo
• kotak kado

Jika kita ingin memberi warna pada kertas daur ulang memakai bahan alami untuk mewarnai kertas daur ulang tersebut anda bisa memakai beberapa bahan yang bisa dipakai untuk memberi warna tersebut. diantaranya :Kunyit, Daun Jati, Daun pandan Wangi, dll.
Kunyit : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna kuning.
Daun Jati : Kalau diparut dan disaring akan menhasilkan warna merah
Daun Pandan Wangi : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna hijau

B. Dompet & Tas dari Plastik

a. Alat dan Bahan
Bahan Alat
- plastik minyak goring, pewangi
- benang
- resliting - mesin jahit
- jarum
- gunting

b. Cara Membuat
1. Siapkan bungkus plstik bekas yang biasa digunakan pada rumah tangga. Seperti plastik sabun, minyak goreng, pewangi, dll.
2. Cuci bersih plastik-plastik tersebut
3. Keringkan plastik-plastik tersebut menggunakan sinar matahari
4. Potong membentuk pola sesuai dengan keinginan
5. Kemudian satukan potongan-potongan dengan menggunakan mesin jahit

C. Tempat Pensil & Bolpoin dari Bungkus Permen

a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- jarum
- penggaris
- lem lilin
- gunting - bungkus permen
- kardus
- benang wol
- pita dan daun
b. Cara Membuat
1. Siapkan bungkus permen besar
2. Bungkus permen dicuci sampai bersih
3. Siapkan kardus, dan digunting sesuai keinginan
4. Lalu ditempeli bungkus permen (bungkusnya dibalik)
5. Kemudiaan dijahit dengan menggunakan benang wol

D. Figura dari Kardus
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- lem kertas
- gunting
- penggaris
- staples - kardus
- kertas daur ulang
- daun

b. Cara Membuat
1. Siapkan kardus terlebih dahulu
2. Lalu kardus digunting sesuai keinginan
3. Buat bingkai figura dari kertas daur ulang
4. Dan figura dihiasi dengan dedaunan

E. Sampul Book Note dari Kertas Daur Ulang

a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- gunting
- benang
- jarum
- lem lilin - kertas daur ulang
- kertas buram
- sedotan
- pita

b. Cara Membuat
1. potong kertas daur ulang sebanyak 2 buah berbentuk persegi panjang (bentuk sesuai selera)
2. hiasi salah satu dari polaa kertas tersebut denagn pita, sedotan, dll
3. siapkan potongan kertas buram, ukurannya sesuai dengan sampul
4. buat lubang 2 buah pada bagian atasnya, pola yang ada (baik kertas buram / daur ulang) dengan ukuran lubang yang sama
5. kaitkan keduanya dengan benang

F. Album dari Kertas Daur Ulang

a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- gunting
- penggaris
- benang
- jarum - kertas daur ulang
- kardus

b. Cara Membuat
1. Buat pola dari kertas daur ulang sesuai ukuran foto yang akan ditempelkan
2. Buat pola yang sama tapi dari kardus digunakan sebagai sampul
3. Buat 2 lubang pada bagian samping pada semua pola
4. Hiasi sampul sesuai selera
5. Untuk pola yang ada dalam kertas daur ulang semua bagian pojok ditempeli kertas untuk mengaitkan foto pada album
6. Kaitkan sampul dengan benang atau kawat
Share:

Daur Ulang Sampah

Hasil gambar untuk daur ulang 

Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Dengan proses daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru.

a. Tujuan  pemanfaatan ulang dan daur ulang  limbah 
Daur ulang dan pemanfaatan ulang  mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut:
1). mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran,
2). mengurangi penggunaan bahan baku yang baru,
3). mengurangi penggunaan energy atau sumber daya alam,
4). mengurangi polusi,
5). mengurangi kerusakan lahan,
6). dan menguangi emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
7). mendapatkan penghasilan karena dapat dijual kembali
b.      Langkah pemanfaatan ulang
  1. Pemilahan
  2. Pengumpulan
  3. Pemilahan
  4. Pendistribusian
c.      Langkah daur ulang  limbah 
  1. Pemilahan
  2. Pengumpulan
  3. Pemrosesan
  4. Pendistribusian
  5.  Pembuatan produk dan penjualan.  
d.       Limbah yang dapat di daur ulang dan dimanfaatkan ulang
Jenis-jenis limbah yang dapat dimanfaatkan memlalui proses daur ulang antara lain sebagai berikut:
1). Limbah Bahan bangunan
2). Limbah  Baterai
3). Limbah  Barang Elektronik
4). Limbah  Logam
5). Limbah  Kaca
6). Limbah  Kertas
7). Limbah Daun Kering
8). Limbah  Plastik

Share:

Menerapkan Konsep 5R dalam Lingkungan

Konsep 5 R dalam Lingkungan 

 Cara Menerapkan 
 
 Konsep  5 R sendiri berasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle (Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).
 Berikut ini dijelaskan tentang konsep 5 R:
 1.     Recycle
 Recycle atau mendaul ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.
 2.     Reuse
 Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantng kertas yang umumnya didapa dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang.
 3.     Reduce
 Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknay sampah wadah produk di rumah Anda.
 4.     Replace
 Replace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain.
 5.      Replant
 Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohna melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri, membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda sendiri), dan mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.
 Dengan menerapkan konsep 5 R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam melestarikan dan memelihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar.
Share:

Jumat, 18 November 2016

4 ASPEK DALAM MENGEMBANGKAN PROGRAM ADIWIYATA

                                       Hasil gambar untuk kegiatan yang dilakukan sekolah adiwiyata
        Empat aspek yang harus menjadi perhatian sekolah untuk dikelola dengan cermat dan benar apabila mengembangkan Program Adiwiyata yakni ; Kebijakan, Kurikulum, Kegiatan, dan Sarana Prasarana. Sehingga secara terencana Pengelolaan aspek-aspek tersebut harus diarahkan pada indikator yang telah ditetapkan dalam program Adiwiyata.

1)  Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan,

2)  Kurikulum Berbasis.. Lingkungan,

3)  Kegiatan Berbasis Parisipatif dan

4)  Sarana dan Prasarana Pendukung Ramah Lingkungan.

1. Pengembangan Kebijakan Sekolah.

Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan model pengelolaan sekolah yang mendukung dilaksanakannya pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yakni Partisipatif dan Berkelanjutan. Pengembangan Kebijakan Sekolah yang diperlukan untuk mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan tersebut antara lain ;

a. Visi dan Misi Sekolah yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan.

b. Kebijakan Sekolah dalam mengembangkan Pendidikan Lingkungan Hidup.

c. Kebijakan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) baik Pendidikan maupun tenaga Kependidikan dibidang Pendidikan Lingkungan Hidup.

d. Kebijakan Sekolah dalam hal penghematan Sumber Daya Alam

e. Kebijakan Sekolah yang mendukung terciptanya Lingkungan Sekolah yang Bersih dan Sehat.

f.  Kebijakan Sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan lingkungan hidup.

Share:

Pogram Kerja Adiwiyata

                        Hasil gambar untuk contoh program adiwiyata sekolah

INDIKATOR DAN KRITERIA PROGRAM ADIWIYATA

A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan

Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan. .

Pengembangan kebijakan sekolah tersebut antara lain:
1. Visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
2. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.
3. Kebijakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (tenaga kependidikan dan
non-kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup.
4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam.
5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan
masalah lingkungan hidup.
Share:

Adiwiyata

            
PENGERTIAN 
    Adiwiyata berasal dari 2 kata yaitu adi bemakna besar,agung,baik,ideal atau sempurna sedangkan wiyata bermakna tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu dan pengetahuan, norma, dan etika dalam berkehidupan sosial. Maka adiwiyata dapat diartikan sebagai tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita‐cita pembangunan berkelanjutan.

TUJUAN   
     Tujuan program adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yg bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

CONTOH PEMBAHASAN
     Dalam program adiwiyata ini bukan hanya tugas para petugas adiwiyata saja utuk memeliharanya tapi dibutuhkan peran serta semua warga sekolah karena semuanya tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa ada bantuan semua pihak.
    
     Sekolah yang baik adalah sekolah sekolah yang tidak hanya mengutamakan proses belajar mengajar tetapi juga memperhatikan kesehatan lingkungan sekolah .

      Dengan adanya program adiwiyata siwa juga jadi lebih semangat dalam membersihkan kelas  nya masing-masing dn mereka berlomba untuk memperindah lingkungan kelasnya dengan berbagai tanaman , selain kelas menjadi nyaman kelas pun menjadi lebih indah .



Share:

tulisan yang mengikuti kursor

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Followers

Recent Posts

Toad Jumping Up and Down

Unordered List

Pages

Theme Support